Syuga, anda ingat majalah
dewasa yang kontroversial ini? Majalah tersebut menampilkan galeri sensualitas
istri ke-lima Bung Karno, Ratna Sari Dewi Soekarno. Tak elak kedatanganya ke
Indonesia langsung diburu wartawan setelah terbitnya Syuga. Pertanyaan dari
masalah Syuga hingga suksesi pemerintahan suaminya-pun beruntun dilontarkan
wartawan.
Ia banyak bercerita tentang
keadaan Soekarno menjelang kematianya. Menurutnya, ada pihak-pihak tertentu
yang sengaja menunggu kematian Bung Karno, bahkan beliau memang sengaja dibuat
sakit ketika itu. “Pembantu saya mengatakan bahwa Bapak sebetulnya sama sekali
tidak sakit, sewaktu Bapak di angkat dari tempat tidur ke tangga, Bapak sempat
berteriak: ‘Jangan bawa saya ke rumah sakit. Saya tunggu di sini sampai ibu
Dewi kembali.’
“Dia terus berteriak. Orang
yang memapah Bapak tak memerdulikan teriakanya. Bahkan ketika Bapak setengah
meronta waktu berada di atas usungan, bahu Bapak ditekan agar tetap pada posisi
tidur” lanjutnya.
Hal tersebut seperti yang
diutarakan oleh Ny. Yuni, salah satu pembantu Soekarno saat itu. Ia menyatakan
bahwa ketika Soekarno akan dibawa ke RSPAD (Rumah Sakit Angkatan Darat), beliau
sebenarnya benar-benar tidak ingin.”Kalau saya lihat, Bapak sehat-sehat saja.
Memang badanya agak gemuk, tapi biasalah” jelasnya.
Menurut sudut pandang
Rachmawati, keadaan tersebut bisa jadi merupakan upaya upaya mengeliminasi
Soekarno perlahan-lahan. “Dengan melolosi kekuasaan dan kesukaanya, membuatnya
sedih dan putus asa. Karena saat itu seharusnya Indonesia mengadakan pemilihan
umum. Tapi itu tidak akan pernah terjadi selama Bapak masih hidup...” tegasnya.
“Satu hal lagi. Ketika saya
akhirnya bisa datang ke Wisma Yaso, keadaanya sungguh menyedihkan. Saya masuk
ke kamar mansi dan melihat handuk-handuk yang ada di dalam tak ada satupun yang
bersih. Pisau cukur yang ada di situ, ada tiga, semuanya sudah berwarna merah
karatan”.-Dewi Soekarno
Lanjutkan Baca "Babak Penentuan dalam Supersemar"
0 comments:
Post a Comment