UA-64095463-1

Beberapa fakta menarik yang mungkin belum anda ketahui dalam Perang Irak-Iran


Mendengar nama Iran dan Irak, ingatan kita mungkin tertuju pada Saddam Hussein dan Khomeini. Jika anda menyukai sejarah peradaban kuno di dunia, mungkin juga akan tertuju pada Mesopotamia dan Persia. Memang, peperangan antara kedua kerajaan besar kuno tersebut seringkali dikaitkan dengan sengketa Irak-Iran 35 tahun silam.
Disamping itu, Timur Tengah merupakan kawasan dengan eksploitasi minyak bumi terbesar di dunia. Hal tersebut menyebabkan negara-negara barat khusunya Uni Soviet dan Amerika ingin menguasai wilayah tersebut layaknya freeport. Maka campur tangan imperialisme barat dalam perang Irak-Iran pun tidak terhindarkan.

1.      Meskipun Iran merupakan negara yang terkenal anti dengan Amerika, nyatanya
pesawat tempur Iran merupakan produksi Amerika.
Bukan hanya pesawat, setelah perekonomian Iran tercekik saat perang, Iran memiliki ketergantungan tinggi pada Amerika dalam hal militer. Hal tersebut terlihat dengan sikap Iran yang menggantungkan sekitar 80% kebutuhan militernya pada Amerika. Bahkan tak segan-segan, Iran mendatangkan penasihat-penasihat ahli Amerika dalam hal pengoperasian alat-alat perang buatan negeri Paman Sam tersebut.

2.      Tidak sedikit pejuang Iran merupakan warga Irak.
Sebagian warga Irak memiliki orientasi yang berbeda dalam menilai agama dengan Saddam Hussein. Walaupun itu lumrah terjadi dalam negara manapun, namun saddam Hussein dinilai gagal dalam menanamkan rasa patriotisme kepada rakyat Irak.
“kami ke Iran untuk membantu negeri ini meghancurkan rezim Saddam Hussein”. Lebih lanjut, salah satu di antara orang Irak mengatakan “... Islam adalah universal, tak membeda-bedakan bangsa. Semua orang Islam adalah bersaudara dan oleh karenanya tak boleh saling memerangi. Nabi Muhammad sendiri pada masa hidupnya mempunyai pembantu-pembantu setia dari berbagai bangsa yang berbeda: Iran, Assyria, dan lain lain. Bilal bukanlah seorang Arab. Tapi Saddam Hussein orang kafir, musuh Islam, karena itu harus dihancurkan”. (Perang Irak-Perang Iran, 1981).

3.      Komunisme Iran
Layaknya PKI di Indonesia, Partai Komunis Iran: Tudeh, merupakan salah satu partai besar di Iran. Partai yang berlatar Marxisme ini juga menyekolahkan anggota-anggotanya di luar negeri, salah satunya di Roma, Italia. Awal gerakan dan pemikiran komunisme di Iran dimulai sebelum tahun Revolusi Rusia tahun 1917. Banyak orang Iran, Rusia, Azeri, juga Armenia dipekerjakan di ladang minyak baku negara beruang merah tersebut. Para pekerja Iran ini memainkan peranan yang signifikan dalam awal perkembangan Partai Komunis di Iran.

4.      Penjaga Timur Tengah
Iran pernah mendapat julukan oleh negara-negara Timur Tengah karena agresifitasnya dari zaman Shah. Ambisi Shah yang ingin Iran menjadi negara paling maju di kawasan Timur tengah menyebabkan mereka berhaluam imperialis.  Tak segan-segan, tentara Shah berhasil menyabotase Selat Ormuz sebagai satelit kontrol di Teluk Persia. Julukan tersebut masih sering terdengar sampai masa perang Irak-Iran.

5.      Uni Soviet di balik Irak?
Seorang penasihat politik bekas Presiden Carter berkata: “Irak yang mulai perang ini. Hal ini mereka lakukan sebagai jawaban terhadap provokasi  yang tak henti hentinya terhadap khomeinidan sahabat-sahabatnya. Tapi dengan melakukan petualangan ini, Irak telah tak sadar menjadi alat politik Uni Soviet di bagian dunia itu”. Diketahui Uni soviet juga menampatkan 6 divisi militer di perbatasan negara Irak dengan Iran sejak bulan april 1980. Persenjataan Irak  pun 75% berasal dari Uni Soviet

6.      Perang terpanjang Abad 20
Perang yang juga dikenal sebagai Perang Teluk Persia I  ini berlangsung dari tahun 1980-1988. Merupakan konflik bersenjata yang ke-127 (pada masa itu) serta perang terpanjang abad 20, melebihi Perang dunia I (4 tahun) dan perang dunia II (5 tahun).

7.      Hilangnya kepercayaan terhadap tokoh-tokoh agama Iran.
Masyarakat Iran menilai bahwa para tokoh agama yang dulu anti politik kepemerintahan justru berbalik 100%. Seorang Iran berkata: “Susahnya, tokoh-tokoh agama lebih mengenal kejahatan individu daripada kejahatan yang melembaga, mereka akan menghukum orang-orang yang minum alkohol, minum obat bius, penyelewengan dalam hal pria-wanita, punya hubungan dengan rezim lama, dan lain sebagainya. Tapi bukan kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh organisasi plitik yang berkuasadalam cara penyelewengan uang, main kayu terhadap musuh-musuh politiknya, dan sebagainya..” (perang Irak-Perang Iran, 1981).
Lebih lanjut, Nasir Tamara (Perang Iran-Irak,1981) menjelaskan “Orang-orang yang sombong terutama mereka yang bergelat Sayed, biasanya bersorban hitam, karena mereka keturunan langsung dari Nabi Muhammad. Bagi mereka sifat revolusi Iran adalah Islam; tanpa pusing-pusing mempertanyakan Islam yang mana? Interpretasi apa yang dipakai dalam menjalankan ajarn-ajaran Nabi Muhammad.”
‘Bagi kaum elitis, setiap undang-undang yang dibuat mereka adalah undang-undang Tuhan; sebab waktu membuatnya mereka memakai hukum Islam. Logika ini medorong sikap bahwa mereka tidak bertanggung jawab apabila terjadi kesalahan, ketidakadilan, akibat dari undang-undang yang mereka buat. Setiap kritik adalah kriktik terhadap Tuhan. Apabila ada rakyat yang mengkritik pemimpin-pemimpin agama, sering ditafsirkan sebagai mengkritik Tuhan. Alasanya, sebab pemimpin-pemimpin agama ditunjuk sebagai wakil Tuhan. Dengan kata lain, para oposisi adalah mereka yang tidak patuh beragama, buktinya mereka tidak mau menuruti perintah tokoh-tokoh agama yang berkuasa” kata seorang simpatisan bani Sadr yang juga taat beragama.

Rujukan : Perang Iran-Perang Irak - Nasir Tamara & Agnes Samsuri, 1981.

Beberapa fakta menarik yang mungkin belum anda ketahui dalam Perang Irak-Iran Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

2 comments:

  1. Irak lebih siap perang dibanding Iran, komentar juga ya ke blog saya www.belajarbahasaasing.com

    ReplyDelete