UA-64095463-1

Penyebab Kematian Bung Karno adalah rakyat?


Gejolak politik Tanah Air dekade 1960-an merupakan yang terburuk sepanjang sejarah Indonesia. Dari taktik anarki pelengseran kekuasaan hingga pembunuhan masal 30 September. Pembantaian masal yang konon berasal dari surat perintah sebelas Maret (supersemar) itu kenyataanya bukan hanya menggerus kaum kiri, namun juga Soekarnois dan pihak manapun yang dianggap berbahaya oleh rezim yang berkuasa.

Soekarno berkata sebenarnya ia mampu melawan, akan tetapi beliau lebih memilih mengalah untuk menghindari pertumpahan darah lagi, apalagi melibatkan rakyatnya. Wajar saja, banyak pihak yang masih loyal terhadap Soekarno: AU, KKO (sekarang marinir), Divisi Siliwangi dan Brawijaya. Bung Karno yang saat itu sedang sakit di Wisma Yasoo, Jl Gatot Soebroto, Jakarta itu pun tak elak semakin tertekan oleh lawan politiknya.

Saat itu bahkan ada perintah yang menyatakan semua orang dilarang menjenguk Soekarno, termasuk keluarga dekatnya. Sampai-sampai beliau berkata: “Penderitaan saya di zaman Belanda tak seberat yang saya alami sekarang”. Sikap terisolir yang di alami Soekarno itu lalu dibaca oleh koleganya: bahwa ada golongan tertentu yang ingin Soekarno meninggal dengan cepat. Seperti yang dinyatakan Dewi Soekarno (mantan istri ke 5 Soekarno) ini:

 “Hanya menurut saya ada pihak-pihak yang sangat tidak sabar untuk menunggu kematian Bung Karno. Bisa jadi ini merupakan langkah awal dari upaya mengeliminasi Bapak perlahan-lahan. Dengan melolosi kekuasaan dan kesukaanya, membuatnya sedih dan putus asa. Karena saat itu seharusnya Indonesia mengadakan pemilihan umum. Tapi itu tidak akan pernah terjadi selama Bapak masih hidup...”
Tak jauh berbeda dengan yang dikatakan oleh Hartini Soekarno, bahwa memang Bung Karno tidak diperbolehkan membaca koran dan menonton televisi, “pokoknya segala macam informasi dari luar tidak bisa diterima Bung Karno. Saya sendiri tidak tahu apa alasanya mengapa Bapak diperlakukan seperti itu.” Tukas istri Soeharto kelahiran Ponorogo itu. Juga terdapat kisah dimana pengawal kesayangan Soekarno yang dipenjara karena mencoba menjenguk dan memfasilitasi Soekarno.

Akhirnya, bersamaan dengan memuncaknya ambisiusitas Soeharto dalam menumpas lawan-lawan politiknya, pada 21 Juni 1970 Putra Sang Fajar itupun meninggal. Tokoh panutan rakyat yang pernah lantang berkata: “Untuk membunuh saya adalah mudah, jauhkan saja saya dari rakyat, saya akan mati perlahan-lahan” itupun  benar-benar meninggal dalam keterasingan dari rakyatnya sendiri, di bawah tekanan rezim yang berkuasa.

Penyebab Kematian Bung Karno adalah rakyat? Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Post a Comment