UA-64095463-1

Kepercayaan Bilateral Cina dalam Sejarah Interaksi Indonesia - Cina

Akhir-akhir ini merebak kabar beras palsu asal China. China memang terkenal sebagai produsen barang tiruan kelas wahid, mulai dari produk otomotif, elektronik, dan juga makanan. Kabarnya selain beras, terdapat bebarapa macam produk konsumsi yang dipalsukan oleh bebarapa pengusaha negeri tirai bambu tersebut; susu, daging babi, kambing dan sapi, telur ayam, mie dan bihun, dan minuman berjenis anggur. Bahkan beberapa diantaranya ada yang pernah beredar di Indonesia. Masalah tersebut tentu merusak citra Cina dalam kepercayaan bilateral terutama dalam hal perdagangan ekspor Cina.

Hubungan bilateral antara Cina dan Indonesia sudah terjalin sejak era Soekarno, bahkan lebih lama dari itu. Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada 18-25 April 1955 dihadiri oleh perdana menteri china ketika itu, Zhou Enlai. prinsip-prinsip lima hidup berdampingan dalam damai dan saling menghormati dibesarkan oleh Cina dalam KAA dan disponsori bersama-sama dengan pemerintah India, Myanmar, memenangkan dukungan dari para peserta.
Cerita silat pernah menjadi kisah yang banyak di baca oleh masyarakat Indonesia dari era orde lama hingga baru, bahkan menginspirasi pengarang-pengarang cerita kolosal di Indonesia. Ekspor-impor di bidang industri, Indonesia merupakan importir hasil-hasil industri ringan, tidak hanya mengimpor tapi Indonesia juga mengekspor bahan-bahan mentah ke Cina. Sudah sangat jelas bahwa aspek ekonomi merupakan aspek yang sangat signifikan dalam hubungan Indonesia dengan negara Cina.





Kepercayaan Bilateral Cina dalam Sejarah Interaksi Indonesia - Cina Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 comments:

Post a Comment